RESUME 4 PILAR BELAJAR
1. LEARNING TO KNOW (BELAJAR UNTUK MENGETAHUI)
Learnig to know adalah belajar mengetahui apa yang perlu diketahui
siswa untuk mempersiapkan ia menghadapai era kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, juga meliputi bagaimana mendesain pendidikan berdasarkan learning to
know. Learning to know tidak hanya sebatas tahu saja apa yang ingin kita
ketahui atau tahu apa yang tidak kita ketahui dari orang lain melainkan
mengetahui ilmunya, memiliki karakteristik belajar mandiri yang nantinya bisa
dan tahu caranya menerapkan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga belajar untuk mengetahui (learning to
know) pada dasarnya adalah suatu pembelajaran tidaklah hanya dilihat dari hasil
akhir sebuah pembelajaran tersebut, melainkan juga berorientasi dalam proses
pembelajaran, belajar untuk mengetahui (learning to know) dalam pembahasan ini
dapat diartikan juga sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh, memperdalam dan
memanfaatkan pengetahuan, learning to
know juga diartikan sebagai life long education yang berarti pendidikan
sepanjang hayat, manusia memiliki rasa ingin tahu, dan akan terus belajar
sepanjang hayatnya, sehingga menimbulkan kemauan untuk terus berfikir. Artinya
siswa memiliki pemahaman dan penalaran yang bermakna terhadap produk dan proses
pendidikan (apa, bagaimana, dan mengapa ) yang memadai.
2.
LEARNING TO DO
Learning to do (belajar untuk melakukan
sesuatu) adalah sebuah aspek psikomotorik yang harus diberikan kepada anak
didik. Aspek psikomotorik ini dapat diterjemahkan dalam segala kegatan belajar
– mengajar. Proses pembelajaran dalam konsep learning to do adalah peserta didik harus mau dan mampu
(berani) mengaktualisasi keterampilan yang dimilikinya, selain bakat dan minat
yang telah dimiliki sejak awal. Berani mengaktualisasi minat dan bakatnya,
berarti peserta didik diarahkan untuk menyadari kelebihan dan kekurangan yang
dimilikinya. Kelebihan yang dimiliki harus senantiasa diasah untuk meningkatkan
kemanfaatannya (menambah keterampilannya) dan juga pengetahuan akan kekurangan
yang dimiliki memberikan sebuah tantangan untuk memperbaiki sehingga peserta
didik nantinya akan menjadi manusia yang lebih unggul dimasa yang akan datang.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam learning
to do atau belajar untuk melakukan sesuatu adalah martabat manusia, cinta
dan kasih sayang, kreativitas, perdamaian dan keadilan, kesehatan dan
harmonisasi dengan alam, spiritual global, serta solidaritas nasional.
3.
LEARNING TO BE
APNIEVE mendefinisikan belajar didasarkan pada filsafat humanistik pendidikan yang bertujuan untuk perkembangan keseluruhan manusia sebagai
individu dan sebagai anggota masyarakat. Itu
memperhitungkan semua kekuatan, kemampuan dan bawaan potensi dalam manusia,
menghormati martabat dan nilai masing-masing individu. Itu menggarisbawahi dimensi humanistik dalam kualitas pendidikan, menyoroti
peran nilai dan sikap terhadap pendekatan holistik dan terpadu terhadap
pendidikan.
Menurut Edgar
Faure manusia itu hakikatnya tidak lengkap, terbagi-bagi, dan belum selesai .
Artinya bahwa pendidikan harus diarahkan untuk pengembangan manusia seutuhnya
mulai dari aspek fisik, intelektual, emosional, dan etika. Serta faktor-faktor
yang memepengaruhi proses pendidikan adalah motivasi, sikap, minat, kebiasaan
belajar dan konsep diri.
4. LEARNING TO LIVE TOGETHER
Menurut
pengertiannya learning to live together adalah belajar untuk hidup
bersama dalam arti hidup di masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat itu
diperlukan cara serta kunci agar dapat diterima di masyarakat seperti saling
menghargai antar individu, bersikap terbuka sehingga tidak menimbulkan
kecurigaan atau prasangka buruk, dan saling mengerti, itulah yang dapat
dijadikan modal dalam hidup bermasyarakat atau hidup secara sosial. Tujuan
peserta didik dilatih untuk dapat hidup bersama adalah karena pada hakikatnya
manusia merupakan makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, manusia yang
membutuhkan orang lain dan ketergantungan antara satu dengan lainnya. Dan
manusia memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi sehingga sangat penting untuk
peserta didik dilatih agar dapat bermanfaat dan bertahan dalam hidup
bermasyarakat. Ada beberapa hal penting yang harus dipersiapkan pula dalam
hidup di masyarakat yaitu sebelum peserta didik mengerti orang lain, sudah
seharusnya peserta didik untuk mampu memahami diri sendiri terlebih dahulu,
kemudian kita saling menghargai perbedaan etnis budaya, mengembangkan
kemampuan menyelesaikan masalah mulai dari masalah yang sederhana hingga
masalah yang kompleks, serta dapat berpartisipasi aktif di masyarakat. Contoh
masalah-masalah yang akan dihadapi peserta didik dalam kehidupan masyarakat
adalah:
a.
Menemukan orang lain dengan menemukan diri
sendiri
b.
Mengadopsi perspektif kelomppok etnis, agama
dan social lainnya
c.
Berpartisipasi dalam proyek dengan orang-orang
dari kelompok
d.
Mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan
ketegangan dan konflik.